dialog panjang negosiasi menyewa rumah

Ibu Suci mencari sebuah rumah untuk anaknya yang baru menikah. Lalu Ibu Suci menemukan rumah yang akan di jual . Ibu Sucipun segera menemui pemilik rumah tersebut.
Pembeli rumah :‘’ Assalamu’alaikum “
Penjual rumah  :” Walaikum’salam “
Pembeli rumah :” Apa benar ini rumah Bapak Sopian”
Penjual rumah  :“Ya, benar dengan saya sendiri . Ibu siapa dan ada perlu apa ?”
Pembeli rumah : “ Saya Suci, yang ingin membeli rumah Bapak.”
Penjual rumah  : ”Oh , ya . Silahkan duduk, Bu .”
Pembeli rumah :” Terima kasih Pak , kira-kira luas rumah ini berapa ya Pak?”
Penjual rumah  :” Luas rumah ini sekitar 30 tumbak Bu.”
Pembeli rumah :”Oh  , harganya berapa Pak?”
Penjual rumah  :”Sekitar Rp.175.000.000,00 “
Pembeli rumah :”Bagaimana kalau Rp.150.000.000,00 Pak?”
Penjual rumah  :”Wah, belum boleh Bu, baiklah saya turunkan menjadi Rp 170.000.000,00”
Pembeli rumah :”Kalau  Rp.155.000.000,00 , bagaimana Pak?”
Penjual rumah :” Tidak bisa Bu , Rp.165.000.000,00 tidak bisa di tawar lagi. Ibu kan tahu zaman sekarang semua kebutuhan sudah mahal .Pembeli rumah:” Emm,  ya Pak, ya sudah saya ambil saja Rp.165.000.000,00. Tapi sebelumnya, saya boleh lihat-lihat dulu rumahnya Pak. Kalau kualitasnya terjamin saya jadi untuk membeli.”Penjual rumah:”Oh,ya silakan Bu, kebetulan rumahnya baru di renovasi, mari Bu !”
Pembeli rumah:”Oh,ya Pak.”
Penjual rumah :” Bagaimana Bu, apa Ibu sudah yakin membeli rumah ini?”
Pembeli rumah :” Ya Pak, saya jadi membeli rumah Bapak. Kalau begitu saya pamit pulang ya Pak. Ini untuk uang mukanya Rp.50.000.000,00.”Penjual rumah:”Ya Bu, terimakasih.”
Pembeli rumah:”Ya Pak, sama-sama. Saya pulang dulu ya Pak.”
Penjual rumah:”Oh ya Bu, besok Ibu ke sini untuk mengurus surat-suratnya.”
Pembeli rumah:”Ya, terimakasih ya Pak. Saya permisi pulang. Assalamu’alaikum
Penjual rumah:”Ya Bu, sama-sama. Wa’alaikum salam.”

 Ibu Suci dan Bapak Sopian pun telah sepakat dengan harga yang telah mereka sepakati bersama yaitu Rp.165.000.000,00