Tuliskan ayat yg menyebutkan tentang kemungkinan berubahnya nasib seseorang!
B. Arab
nimas43
Pertanyaan
Tuliskan ayat yg menyebutkan tentang kemungkinan berubahnya nasib seseorang!
2 Jawaban
-
1. Jawaban SelviaAdella1
SALAH SATU penggalan ayat yang paling aneh dan janggal buat saya, adalah Qur’an Ar-Ra’d : 11, yang kerap diterjemahkan,“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” Q. S. [13] : 11Di ayat itu sangat janggal: usaha sendiri lebih dominan daripada kehendak Dia yang Mahakuasa. Di mana peran Allahnya, kalau begitu? Kita hanya mengubah diri sendiri saja, cukup. Pasti berhasil. Allah sih ngikutin aja.Di sisi lain, ada hadits riwayat muslim,“Sesungguhnya Tuhanku berkata padaku: Wahai Muhammad! Sesungguhnya Aku kalau sudah menentukan sesuatu maka tiada seorang pun yang sanggup menolaknya”. (H. R. Muslim).Di hadits ini, jelas ‘dominasi’ Dia. Keperkasaan Dia, Dia yang tak bisa diganggu gugat. Kok, nggak klop?Sampai suatu hari, saya dan teman-teman diajari membongkar ayat tersebut oleh guru saya. Ayat aslinya adalah,“Innallaha la yughayyiru ma bi qoumin, hatta yughayyiru ma bi anfusihim.”Terjemahan real-nya, bukan interpretatif, adalah:“Sesungguhnya Allah tidak merubah ‘apa-apa/keadaan yang ada pada suatu kaum’(ma bi qoumin), hingga mereka mengubah apa-apa/keadaan yang ada pada jiwa-jiwa mereka (ma bi anfusihim).’Itulah masalahnya. Terjemahannya. ‘Apa-apa yang ada/keadaan yang ada pada jiwa-jiwa mereka’, diterjemahkan jadi ‘keadaan diri mereka sendiri’.Itulah sebabnya, pemahamannya jadi,‘kalau saya mengubah diri, maka saya bisa!’. Padahal artinya adalah, ‘Kalau saya mengubah jiwa saya, maka Allah pun akan memperbaiki keadaan/kondisi saya’.Nafs, adalah ‘jiwa’. Jamaknya, anfus. Jiwa-jiwa.Apa itu ‘apa-apa yang ada pada jiwa’, atau ‘keadaan jiwa’ yang harus diubah, sehingga Allah berkenan mengangkat kita?Apa-apa yang ada pada/bersama jiwa (bi anfus), adalah hawa nafsu.Keadaan jiwa, adalah jiwa yang masih dalam tingkat keadaan ‘jiwa yang mengajak pada keburukan’ (nafs ammarah bis su’) atau ‘jiwa yang terombang ambing antara perbuatan dan penyesalan’ (nafs lawwamah), diangkat naik menjadi jiwa yang tinggi, jiwa yang tenang (nafs mutma’innah). -
2. Jawaban YotubersGamers
Dalam firman Allah pada Surah Ar-Ra'd ayat 11 yang berbunyi : "Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan pada suatu kaum sebelum mereka merubah keadaan pada diri mereka sendiri."
Semoga Membantu.