B. Indonesia

Pertanyaan

Contoh balada beserta judulnya.

1 Jawaban

  • #Balada Terbunuhnya Atmo Karpo

    Karya: WS Rendra


    Dengan kuku-kuku besi kuda menebah perut bumi
    Bulan berkhianat gosok-gosokkan tubuhnya di pucuk-pucuk para
    Mengepit kuat-kuat lutut menunggang perampok yang diburu
    Surai bau keringat basah, jenawi pun telanjang

    Segenap warga desa mengepung hutan itu
    Dalam satu pusaran pulang balik Atmo Karpo
    Mengutuki bulan betina dan nasibnya yang malang
    Berpancaran bunga api, anak panah di bahu kiri

    Satu demi satu yang maju terhadap darahnya
    Penunggang baja dan kuda mengangkat kaki muka.

    Nyawamu barang pasar, hai orang-orang bebal!
    Tombakmu pucuk daun dan matiku jauh orang papa.

    Majulah Joko Pandan! Di mana ia?
    Majulah ia kerna padanya seorang kukandung dosa.

    Anak panah empat arah dan musuh tiga silang
    Atmo Karpo tegak, luka tujuh liang.

    Joko Pandan! Di mana ia!
    Hanya padanya seorang kukandung dosa.

    Bedah perutnya tapi masih setan ia
    Menggertak kuda, di tiap ayun menungging kepala

    Joko Pandan! Di manakah ia!
    Hanya padanya seorang kukandung dosa.

    Berberita ringkik kuda muncullah Joko Pandan
    Segala menyibak bagi derapnya kuda hitam
    Ridla dada bagi derunya dendam yang tiba.

    Pada langkah pertama keduanya sama baja.
    Pada langkah ketiga rubuhlah Atmo Karpo
    Panas luka-luka, terbuka daging kelopak-kelopak angsoka.

    Malam bagai kedok hutan bopeng oleh luka
    Pesta bulan, sorak sorai, anggur darah.

    Joko Pandan menegak, menjilat darah di pedang
    Ia telah membunuh bapaknya.




    #Balada Orang-orang Tercinta

    Karya: W.S. Rendra


    Kita bergantian menghirup asam
    Batuk dan lemas terceruk
    Marah dan terbaret-baret
    Cinta membuat kita bertahan
    dengan secuil redup harapan

    Kita berjalan terseok-seok
    Mengira lelah akan hilang
    di ujung terowongan yang terang
    Namun cinta tidak membawa kita
    memahami satu sama lain

    Kadang kita merasa beruntung
    Namun harusnya kita merenung
    Akankah kita sampai di altar
    Dengan berlari terpatah-patah
    Mengapa cinta tak mengajari kita
    Untuk berhenti berpura-pura?

    Kita meleleh dan tergerus
    Serut-serut sinar matahari
    Sementara kita sudah lupa
    rasanya mengalir bersama kehidupan
    Melupakan hal-hal kecil
    yang dulu termaafkan

    Mengapa kita saling menyembunyikan
    Mengapa marah dengan keadaan?
    Mengapa lari ketika sesuatu
    membengkak jika dibiarkan?
    Kita percaya pada cinta
    Yang borok dan tak sederhana
    Kita tertangkap jatuh terperangkap
    Dalam balada orang-orang tercinta

Pertanyaan Lainnya