nyamuk demam berdarah atau malaria sanagt berbahaya karena dapat menyebabkan kematian. Perlukah menggunakan DDT untuk membasmi nyamuk tersebut?Mengapa demikian?
Pertanyaan
2 Jawaban
-
1. Jawaban agnesviorela
ya, perlu agar dapat mengurangi dan mencegah penyakit yg mematikan -
2. Jawaban ragastyabayu08
DDT (dichlorodiphenyltrichloroethane) merupakan sebuah senyawa yang biasanya digunakan untuk mengendalikan populasi serangga yang kerap melanda tanaman tertentu terutama pada saat iklim panas. Penggunaan DDT ini sangat populer digunakan oleh para petani karena adanya serangga yang mengganggu tanaman mereka. Namun penggunaan DDT ini sudah mulai dibatasi dan dilarang karena bisa membuat serangga memiliki sifat resistensi atau tahan banting terhadap DDT sehingga sangat mungkin diwariskan kepada keturunan serangga lainnya dan pada akhirnya membuat populasi serangga kian bertahan karena tidak bisa dibasmi oleh DDT.
DDT merupakan senyawa sintesis dari peptisida yang kerap digunakan untuk mengusir serangga. Penggunaan DDT ini sudah mulai ketika terjadi perang dunia ke I di amerika serikat untuk mengusir nyamuk penyebab malaria dan kutu yang saat itu mewabah. Dengan penggunaan DDT ini memang kedua jenis penyakit tersebut menurun drastis. Namun setelah beberapa saat dilakukan ternyata terdapat kontroversi dari penggunaan DDT ini sendiri terutama karena bahaya yang terdapat di dalamnya. untuk mengetahui lebih lanjut simak berikut ini.
Bahaya Penggunaan DDT
Pada tahun 1962 di Amerika sudah pernah diterbitkan katalog mengenai bahaya dari penggunaan DDT secara sembarangan. Penggunaan DDT ini justru sangat membahayaka ekosistem dan juga kesehatan manusia. Berbagai jenis satwa liar dan yang dilindungi terutama pada jenis burung dan unggas justru banyak yang sakit dan mati karena juga menghirup asap dari DDT ini. selain itu dampak bagi kesehatan misalnya saja penyebab dari berbagai jenis penyakit kanker. (baca juga: bahaya ikan lele bagi kesehatan)
Bagaimana hal itu bisa terjadi?
DDT merupakan racun yang cukup ampuh, dengan menggunakan sampel dari tikus yang diberikan zat DDT sebesar 113 mg/kg menyebabkan tikus tersebut mati secara spontan dan langsung karena langsung menyerang dan membakar organ dalam tubuh tikus tersebut.